Bab 1

ISD Sebagai Salah Satu MKDU

Adapun kemampuan pribadi diharapkan untuk dapat dicapai melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang terdiri atas mata kuliah :

1. Pancasila

2. Agama

3. Kewiraan

4. Pendidiksn Sejarah Perjuangan Bangsa

5. Ilmu Alamiah Dasar (IAD)

6. Ilmu Sosial Dasar (ISD)

7. Ilmu Budaya Dasar (IBD)

Pengertian, tujuan, dan ISD

1. Pengertian

Untuk menjawab berbagai tantangan dan persoalan dalam kehidupan lahirlah berbagai cabang ilmu pengetahuan.

Berdasarkan sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu pengetahuan dapat di kelompokkan menjadi tiga :

a. Natural Sciences (Ilmu Alamiah)

meliputi : Fisika, Kimia, Anstronomi, Biologi dan lain-lain.

b. Sosial Sciences (Ilmu Sosial),

terdiri dari : Sosiologi, Ekonomi, Politik Antropologi, Sejarah, Psikologi, Geografi dan lain-lain.

c. Humanities (Ilmu-ilmu Budaya)

meliputi : Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian, dan lain-lain.

Kemampuan dalam mempelajari ISD ada tiga yaitu :

1. Kemampuan personal :

Memperoleh dalam mata pelajaran MKDU.

2. Kemampuan Akademis :

Mampu berkomunikasi secara akademik.

3. Kemampuan provesional :

Dapat diperoleh dimata kejuruan.

2. Tujuan

Sebagai salah satu dari Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Ilmu Sosial Dasar (ISD) mempunyai tujuan pembinaan mahasiswa agar :

a. Memahami dan menyadari adanya kenyataan social dan masalah-masalah sosial yang ada dalam masyarakat.

b. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.

c. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajari secara kriti-interdisipliner.

d. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penggulanggan sosial yang timbul dalam masyarakat.

3. Ilmu Sosial Dasar (ISD)

Pengetahuan yang menelaah masalah-masalah sosial dengan menggunakan fakta, konsep, dan teori dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu-ilmu social.

Masalah-masalah sosial :

· Menurut masalah masyarakat

Segala sesuatu yang mengangkut kepentingan umum.

· Menurut para ahli :

Kondisi atau perkembangan yang terwujud dalam masyarakat yang dapat menimbulkan kekacuan terhadap kehidupan warga masyarakat secara keseluruhan

· Menurut Lesile

Suatu kondisi yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan sebagai besar warga masyarakat sebagian besar masyarakat sebagai sesuatu yang tidak di inginkan atau tidak disukai dan yang karenanya di relakan perlu untuk di atasi atau di perbaiki.

Bab. 2

Penduduk Masyarakat Dan Kebudayaan

A. Pertumbuhan penduduk

` Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu factor yang penting dalam masalah sosial ekonomi.

· Misal; dengan bertambahnya penduduk berarti pula harus bertambah pula persediaan bahan makanan, perumahan, kesempatan kerja, jumlah gedung sekolah dan sebagainya.

· Waktu pengadaan penduduk dunia selanjutnya di perkirakan 35 tahun penambahan penduduk di suatu daerah atau Negara pada dasarnya di pengaruhi oleh factor-faktor demografi

Sebagai berikut:

1. Kematian (mortalitas)

2. Kelahiran (fertilitas)

3. Migrasi

Didalam pengukuran demografi ketiga faktor tersebut di ukur dengan tingkat atau rate.

· Tingkat atau rate ialah kejadian dari peristiwa yang menyatukan dalam bentuk perbandingan.

Masyarakat

a. Pengertian

· Dalam arti luas :

Keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak di batasi oleh lingkungan, bangsa dan lembaga kebudayaan dari semua perhubungan hidup masyarakat

· Dalam arti sempit

Sekelompok manusia yang di batasi oleh aspek-aspek tertentu (territorial, bangsa, golongan DLL)

Contoh; masyarakat jawa, masyarakat pelajar.

b. Syarat-syarat

· Kumpulan manusia

· Bertempat tinggal cukup lama di daerah tertentu

· Ada aturan-aturan untuk kepentingan dan tujuan bersama.

c. Perbedaan dari cara tertentunya

· Masyarakat paksaan

· Masyarakat merdeka

a. Masyarakat natur

b. Masyarakat suku

Masyarakat pedesaan (Ruval Comonity)

A. Ciri-ciri

1. Hubungan primer; antar warga ada hubungan yang erat dan mendalam.

2. Contoh sosial yang ketat; sistem kehidupan berkelompok atas kekeluargaan sehingga anggota masyarakat berkewajiban menegur anggota masyarakat lain yang menyimpan dari ketentuan

3. Homogenitas sosial; homogeny dalam hal pola pandang, cara fikir, mata pencaran agama, adat istiadat dan hal-halnya.

4. Bentuk kerja sama; gotong royong dan tolong menolong-kerja bakti.

B. Gejala-gejala sosial yang sering terjadi pada masyarakat pedesaan.

· Konflik (pertengkaran)

· Kontrafeksi(pertentangan)

· Kompetensi (persaingan)

· Penilai tinggi terhadap pekerja keras

Kecenderungan masyarakat :

· Menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya.

· Menjadi satu dengan suasana sekelilingnya.

Faktor-faktor yang menyebabkarn manusia hidup bersama :

1. Mencari makan

2. Mempertahankan diri

3. Melangsungkan jenis

Kebudayaan

· Menurut EB Tylor :

Mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan lain kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang di dapat adalah manusia sebagai anggota masyarakat.

· Menurut Selo Soerdjan dan Soeleman Soemardi :

Semua hasil karya, dan cipta masyarakat.

· Segi material manusia mengandung karya dan kemampuan menghasilkan benda-benda.

· Segi spiritual :

a. Mengandung cipta : Menghasilkan ilmu pengetahuan melalui logika.

b. Karsa : Menghasilkan kaidah kepercayaan.

c. Rasa : Menghasilkan keindahsn.

Unsur- unsure pokok (Cultural Universal) :

1. Perlengkapan dan peralatan hidup manusia

2. Mata pencarian hidup dan sistem-sistem ekonomi

3. Sistem kemasyarakatan

4. Bahasa

5. Kesenian

6. Sistem pengetahuan

7. Religi (Sistem Kepercayaan)

Fungsi Kebudayaan :

Ø Hasil karya Masyarakat : Melindungi diri terhadap lingkungan alam.

Ø Hasil karsa masyarakat : Norma dan nilai sosial untuk mengatur hubungan antar manusia.

Ø Hasil rasa : Keindahan adalah wadah segenap perasaan manusia.

Bab. 3

Hubungan Individu, Keluarga, dan Masyarakat

· Individu : Manusia sebagai kesatuan jiwa dan raga yang tidak dapat dipsahkan, yang mempunyai kepribadian yang khas yang terbentuk dari lingkungan keluarga melalui imteraksi : etika, estetika, dan moral agama.

· Keluarga : Kelompok primer yang terbentuk dari perhubungan individu yang berlangsung.

· Masyarakat : Terbentuknya oleh individu-individu yang beradap dalam keadaan sadar untuk membentuk suatu kesatuan individu sebagai anggota masyarakat.

Bab.4

Pemuda dan Sosialisasi

· Pemuda adalah suatu generasi yang dipundaknys terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.

Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda

Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda ditetapkan olek Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor : 0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978.Maksud dari pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semu pihak yang turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang di maksud.

Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda disusun berlandaskan :

1. Landasan Idiil : Pancasila

2. Landasan Konstitusional : Undang-Undang Dasar 1945

3. Landasan Strategis : Garis-garis Besar Haluan Negara

4. Landasan Historis : Sumpah Pemuda Tahun 1928 dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

5. Landasan Normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat.

Masalah-masalah dan Potensi Generasi Muda

1. Permasalahan Generasi Muda

Berbagai permasalahan Generasi Muda yang muncul pada saat ini antara lain :

a) Dirasa menurunnya sifat idealism, patriotism, nasionalisme di kalangan masyarakat termasuk generasi muda.

b) Kekurang pastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.

c) Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat daerah pedesaan.

d) Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.

e) Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.

2. Potensi-potensi Generasi Muda

Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda perlu di kembangkan adalah :

a) Idealisme dan Daya Kritis

Secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada, maka ia dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru.

b) Dinamika dan Kreativitas

Adanya idealisme pada generasi muda, maka generasi muda memiliki potensi kedinamisan dan kreativitas yakni kemampuan kesediaan untuk mengadakan perubahan, pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan-kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan-gagasan atau alternatif yang baru sama sekali.

c) Keberanian mengambil resiko

Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung resiko dapat meleset, terhambat atau gagal.

d) Optimis dan Kegairahan Semangat

Kegagalan tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan semangat yang di miliki generasi muda akan merupakan daya pendorong untuk mencoba maju lagi.

e) Sikap Kemandirian dan Disiplin Murni

Generasi muda mempunyai keinginan untuk selalu mandiri dalam dalam sikap dan tindakannya. Sikap dan kemandiriannya itu harus dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya, agar dengan demikian mereka dapat menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.

date Senin, 14 Desember 2009